Agility Leadership: Pengertian, Manfaat, dan 7 Cara Menerapkannya

By Penulis

Agility leadership adalah pendekatan kepemimpinan yang sangat relevan di era bisnis modern. Artinya seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk responsif terhadap perubahan.

Dalam hal ini termasuk mampu mendorong inovasi, meningkatkan keterlibatan karyawan, dan mengambil keputusan dengan cepat, pemimpin yang agile dapat membawa organisasi mereka menuju kesuksesan. 

Supaya lebih jelas mengenai apa itu agility leadership, manfaat, dan cara menerapkannya, baca artikel kali ini sampai selesai.

Pengertian Agility Leadership

Agility leadership adalah pendekatan kepemimpinan yang mengedepankan fleksibilitas, adaptabilitas, dan kemampuan untuk merespons perubahan dengan cepat. 

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang dan berubah dengan cepat, agility leadership menjadi kunci untuk tetap kompetitif dan relevan. 

Pemimpin yang agile tidak hanya mampu beradaptasi dengan perubahan, tetapi juga mampu memimpin tim mereka melalui ketidakpastian dengan efisien dan efektif.

Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat berdasarkan informasi yang tersedia, serta mampu menginspirasi dan memotivasi tim untuk tetap fokus dan produktif di tengah perubahan. 

Mereka tidak takut mengambil risiko dan selalu mencari cara baru untuk meningkatkan kinerja dan inovasi.

5 Manfaat Agility Leadership

1. Responsif Terhadap Perubahan

Manfaat utama dari agility leadership adalah kemampuannya untuk responsif terhadap perubahan. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, kemampuan untuk merespons perubahan dengan cepat dan tepat adalah kunci keberhasilan. 

Pemimpin yang agile mampu menyesuaikan strategi dan taktik mereka sesuai dengan situasi yang berubah, memastikan organisasi tetap berada di jalur yang benar.

2. Meningkatkan Inovasi

Pemimpin yang agile mendorong budaya inovasi dalam organisasi. Dengan memberikan kebebasan kepada tim untuk bereksperimen dan mencoba hal-hal baru, mereka menciptakan lingkungan yang kondusif untuk inovasi. 

Hal ini tidak hanya membantu organisasi untuk tetap relevan tetapi juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan dan perkembangan.

3. Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi Karyawan

Agility leadership juga berkontribusi pada peningkatan keterlibatan dan motivasi karyawan.

Pemimpin yang agile harusnya bisa lebih mampu meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab di kalangan karyawan, misalnya dengan memberikan otonomi dan memberdayakan tim,

Cara ini akan membuat karyawan merasa dihargai dan diakui, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dan loyalitas karyawan.

4. Pengambilan Keputusan yang Cepat dan Tepat

Dalam lingkungan bisnis yang penuh tekanan, kemampuan untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat adalah keunggulan kompetitif. 

Pemimpin yang agile memiliki kemampuan untuk menganalisis situasi dengan cepat dan membuat keputusan berdasarkan informasi yang tersedia. 

Ini memungkinkan organisasi untuk tetap tanggap dan tidak tertinggal oleh pesaing.

5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Pemimpin yang agile juga berfokus pada kebutuhan pelanggan dan berusaha untuk selalu memberikan nilai lebih. 

Memahami dan merespons kebutuhan pelanggan dengan cepat sudah terbukti mampu meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun hubungan jangka panjang yang kuat. 

Bahkan jika konsisten berfokus pada kepuasan pelanggan tak hanya membantu mempertahankan pelanggan, tetapi juga menarik pelanggan baru.

7 Cara Menerapkan Penerapan Prinsip Agility Leadership

Prinsip utama dari ketangkasan seorang pemimpin adalah instingnya dalam mengambil keputusan, yang tidak hanya menguntungkan dirinya, namun juga anggotanya. 

Nama lain agility adalah ketangkasan yang memiliki makna mampu beradaptasi pada situasi secara cepat, tepat, dan akurat.

Tiga faktor tersebut dapat digunakan untuk mengambil langkah kepemimpinan untuk mengarahkan anggota agar dapat dimaksimalkan potensinya. Dengan kata lain, untuk menjadi pemimpin yang agile, perlu memiliki pola pikir agile dan mental agility.

Agar bisa mencapai tujuan yang ditetapkan, berikut cara menerapkan prinsip agility leadership yang bisa kamu coba:

1. Membangun Mindset Agile

Langkah pertama dalam menerapkan agility leadership adalah membangun mindset agile. Ini melibatkan perubahan cara berpikir dan pendekatan terhadap masalah dan peluang. 

Pemimpin harus membuka diri terhadap perubahan dan bersedia mengambil risiko. Mereka harus melihat perubahan sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, bukan sebagai ancaman.

2. Mengembangkan Keterampilan Adaptabilitas

Adaptabilitas adalah keterampilan kunci dalam agility leadership. Pemimpin harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan dan situasi baru. 

Ini memerlukan kemampuan untuk berpikir kreatif dan menemukan solusi yang inovatif. 

Pemimpin juga harus mampu mengelola stres dan ketidakpastian dengan baik, serta mampu menjaga fokus dan produktivitas tim di tengah perubahan.

3. Memperbaiki Bukan Mengganti

Salah satu contoh paling akurat dari kepemimpinan yang tangkas adalah memiliki kelincahan dalam berbagai sudut pandang. 

Alih-alih mengganti pekerja senior yang banyak menghuni perusahaan, pemimpin yang agile memilih untuk memberdayakan pekerja dengan usia tua tersebut. 

Contoh kasusnya, biasanya pemimpin tanpa kemampuan agile lebih memilih mengganti pekerja senior berusia lanjut dengan dengan pekerja baru yang masih memiliki semangat prima.

Padahal, pekerja baru belum tentu dapat mengikuti kemampuan kerja dan efektivitas dari pekerja senior. Lalu, apa yang seharusnya diambil oleh pemimpin agile?

Seorang pemimpin yang tangkas tidak akan serta merta melakukan pencopotan pada pekerja senior karena dia tahu bahwa pekerja senior tersebut memiliki skill tinggi yang bisa diturunkan pada pekerja baru. 

Daripada diganti, lebih baik pekerja senior dijadikan mentor untuk mewariskan kemampuannya.

4. Memberdayakan Tim

Pemimpin yang agile memahami pentingnya memberdayakan tim mereka. Ini berarti memberikan otonomi kepada tim untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.

Pemimpin harus memberikan kepercayaan kepada tim mereka dan mendorong mereka untuk mengambil inisiatif. Dengan memberdayakan tim, pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang mendorong inovasi dan kreativitas.

5. Fleksibel Melihat Situasi

Pemimpin perlu fleksibel melihat situasi. Ia juga memiliki sikap dalam menghadapi masa krisis. Contoh, dunia sedang dilanda pandemi, begitu pula di Indonesia. 

Pemimpin yang fleksibel akan melihat hal ini sebagai krisis, yang mana ia juga harus menjaga seluruh pekerjanya agar terhindar dari virus penyebab pandemi. 

Maka, ia pun mengambil sikap dan keputusan yang tetap menguntungkan kedua belah pihak, yaitu pekerja bisa bekerja dari rumah demi terhindar dari penyebaran virus, dan perusahaan tetap bisa dijalankan dengan baik. 

Asalkan, para pekerja WFH dan HR secara bersama-sama memiliki sistem kerja dan mensinergikan produktivitas kerja saat WFH. 

6. Menggunakan Teknologi dan Data

Pemimpin yang agile menggunakan teknologi dan data untuk mendukung pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi. 

Mereka harus memahami bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas. 

Penggunaan data juga penting untuk membuat keputusan yang didasarkan pada informasi yang akurat dan terbaru.

7. Mengukur dan Menilai Kinerja

Akhirnya, pemimpin yang agile harus secara teratur mengukur dan menilai kinerja organisasi dan tim. Ini melibatkan pemantauan kinerja secara terus-menerus dan menggunakan metrik yang relevan untuk menilai keberhasilan. 

Dengan mengevaluasi kinerja, pemimpin dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja.

 

Menerapkan agility leadership memerlukan perubahan mindset, pengembangan keterampilan, pemberdayaan tim, komunikasi yang efektif, pemanfaatan teknologi dan data, mendorong pembelajaran berkelanjutan, dan penilaian kinerja yang teratur. 

Dengan langkah-langkah penerapan agility leadership seperti di atas, harapannya kamu dapat meningkatkan ketahanan dan daya saing dalam menghadapi tantangan masa depan.